Hati



terik pongah membakar amarah 
merajah 
tak mampu simpan dalam sejuk embun yang tersenyum ramah 
tak ada semilir mengusap lembut dendam supaya meredam 
ah.... 
angan hanyalah sebatas waktu sehari saja 
tak lama.. 
jika kucuran darah pendendam terlibas belati senja 
semakin parah atau malah lemah...??? 
jika kau mampu sampaikan saja pada sang tuan tanah 
bahwa aku tak kalah 
aku pun tak mengalah 
kekuatan nurani yang selalu setia 
membelai lembah - lembah keangkuhan pada jiwa-jiwa yang membuncah marah
Baca Selengkapnya - Hati
Posted by: Mardhika Ika Sari Updated at: 19.23

Di Ujung Masa



usia semakin di ujung masa
lelah menanti bergantinya luka menjadi suka
semakin di rasa...
waktu seakan merangkak lambat rambati dunia
terlalu banyak memberikan tawaran
yang tak mungkin dilepas dengan harga murah
dan terik kian angkuh membelalakkan matanya
menyiutkan nyali yang kian mengkerut oleh sesumbar hambar
pagi pun terlalu cepat pergi
berganti peran oleh otorita mentari...
tak peduli.....
semakin kerontang jiwa yang berlubang-lubang
yang akhirnya separuhnya hilang
Baca Selengkapnya - Di Ujung Masa
Posted by: Mardhika Ika Sari Updated at: 10.23

Hidup



usia semakin di ujung masa
lelah menanti bergantinya luka menjadi suka
semakin di rasa...
waktu seakan merangkak lambat rambati dunia
terlalu banyak memberikan tawaran 
yang tak mungkin dilepas dengan harga murah
dan terik kian angkuh membelalakkan matanya
menyiutkan nyali yang kian mengkerut oleh sesumbar hambar
pagi pun terlalu cepat pergi
berganti peran oleh otorita mentari
tak peduli.....
semakin kerontang jiwa yang berlubang-lubang
yang akhirnya separuhnya hilang

Baca Selengkapnya - Hidup
Posted by: Mardhika Ika Sari Updated at: 01.29