melepas segalanya pada dinding-dinding lamunan
tak dapat ku raih sinarnya
supaya dapat terang ruang di jiwa
tak melulu berpeluk ragu dan rindu

langit tak lagi melukis nama
karena dihantam kelam yang melebam
pada sudut cakrawala terpuruk
meringkuk
rindukan jemari gapai angin
tuk usapkan bulir-bulir sejuk bening menipis
alunan hati merdu syahdu
iringi doa pada cermin yang tengah kelu
asaku...
masih megah menggantung di senyum kabut
serasa indah pada gugusan rasaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar