mimpi

Semakin lapuk. Namun aku tetap senantiasa melukis hadirmu pada kanvas - kanvas usang yang 

bergelimpangan di ruang hati, yang ku tetapkan dia sebagai singgasanamu. Tak peduli kau tahu 

atau tidak. Tak peduli kau setuju atau tidak. Aku tetap lukiskan hadirmu yang senantiasa mengurai 

senyum, menebarkan suka, memapah segala gulana yang sering mengintimidasiku pada 

 keterpurukan rasa.

Ah, mengapa waktu tidak memihakku. Membiarkan dalam kegersangan gurun yang kering. Atau 

membiarkanku beku pada dinginnya kristal - kristal kutub nan menawan.

Aku hanya dapat merasaimu. Menjilati bekas luka parut yang masih tersisa di jiwamu. Menyirami 

mimpi - mimpi dengan linangan airmataku, kepedihanku.

Lantas apa yang dapat kita lakukan jika kala semakin detik semakin menua...??

Menanti....?? 

Usang... dan semakin usang bingkai jiwaku. Namun asa yang selalu tersiram rindu kian mengakar. 

Menggenggam erat di setiap bulir impian yang telah mendarah daging.

Kita hanya dapat mengisahkan pada musim. Melantunkannya di keheningan malam. Dan 

membisikkan pada raya.....

 Ada asa, yang tak mekarkan di setiap kuncup mimpi-mimpi semesta.

Related Posts

Mardhika Ika Sari
mimpi
By KANDILKU
Published: 2012-10-16T01:02:00-07:00
mimpi
5 12345 reviews
mimpi
Posted by: Mardhika Ika Sari Updated at: 01.02

Author: Unknown

Postingan mimpi Ditulis Oleh Unknown ~ . ~ Waktu berjalan,dan aku tak tahu apa nasib waktu...Tangan -tangan arwah ingatanku yang tipis..melucuti waktu menjaga daerah mati ini..Bersimpuh, menanti kening langit yang tak berkerut lagi..dan kehilangan cahayanya..dan ketika tangis tak berarti..dalam ruang hampa itu...Dalam diamku
Posted by: Mardhika Ika Sari Updated at: 01.02

Tidak ada komentar:

Posting Komentar