Kau ada

Aku ada di sini Hadirlah... Berganti masa menunggumu Harap genggam jemarimu Menyayat langit luas itu Mencarimu Dimana Kemana Kata teman kau akan datang Yang satunya bilang, kau memang sudah datang Yang lainnya bilang,...

Baca Selengkapnya - Kau ada

Selamat Jalan

Pada rembulan berharap Tuk kuakkan jendela hati  Di batas malam yang kian menua Serpih bergulir dalam kenang usang Dan biarkan saja sepoi menyapu duka Setidaknya ada sejuk yang singgah Selamat jalan.... Biarkan desah dedaunan mengantar...

Baca Selengkapnya - Selamat Jalan

mungkin

menjemput sinarmu di ujung masa sekian lama tak pernah sua namun hanya bias yang ada  dan jadikan bayangan maya hingga ku teguk saja secawan kecewa kala mungkin tak mau berteman denganku membiarkanku terpuruk pada batas penantian dan...

Baca Selengkapnya - mungkin

Esok

Matahari rupanya tahu diri  berganti tugas diemban rembulan  Mengapa malam kian cemberut merengut  beri senyum rindu bersambut  Bayu pergi tak perduli  Bawa bukti cinta diri  Malam ini adalah fana  tak...

Baca Selengkapnya - Esok

KAKI

Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE ...

Baca Selengkapnya - KAKI

Perkembangan Sastra (Puisi) di Indonesia Sebelum Kemerdekaan

Perkembangan puisi di Indonesia dimulai sekitar pertengahan abad ke-19, ketika negeri yang dulu dikenal sebagai Hindia Belanda ini masyarakatnya mulai mengembangkan media cetak. Tampaknya perkembangan sastra kita tidak dapat dipisahkan dari perkembangan...

Baca Selengkapnya - Perkembangan Sastra (Puisi) di Indonesia Sebelum Kemerdekaan

Padamu

Membelai syahdu angin malam yang menginjak pagi dan aku pun senantiasa di sini.... Menggigil nantikan dirimu Tak pernah kubayangkan jika aku bersua denganmu berurai tangis... atau melukis senyum bahagia Padamu aku selalu...

Baca Selengkapnya - Padamu

Persembahan

Aku adalah gembala pada sabana rinduku yang dengan suka meniupkan seruling rasa di semesta hatimu membawa kinasih menjadi bekal tuk menunggu dan pada batas horizon ku berpulang riang Damai lantunkan kidung smaradana gantungkan...

Baca Selengkapnya - Persembahan

Catatan Hari Ini

Aku melihatnya. Masih seperti kemarin siang, aku melihatnya duduk di atas trotoar pinggir jalan. Wajah keriput dan kulit legamnya seakan menceritakan betapa keras kehidupan yang pernah dilaluinya. Topi bundar lusuh yang sedikit terkoyak seakan tak...

Baca Selengkapnya - Catatan Hari Ini

BUNDA

    Lekuk keriput pada wajah setengah bayamu samar ku lihat gurat lelah di sana Namun tertutup oleh ulas senyum ikhlas Bening kaca tak lagi terpancar seperti dulu kabut tipis tlah halangi penglihatan rapuhmu Tak peduli.. Masih...

Baca Selengkapnya - BUNDA

Pintaku

Aku melihatnya, Bunda... cahaya yang sering Bunda dongengkan untukku.  Ah, indah sekali Bunda.. ingin ku sematkan dalam jiwaku Supaya nampak cantik gadismu ini elok dipandang mata di bumi Bunda lihat kan..?? memerah bagai mawar...

Baca Selengkapnya - Pintaku

ADIK

Apa yang ada dalam benakmu dik...?? oh, kau ingin seperti mereka ? yang bisa makan setiap hari nasi, lauk, sayur, ditambah buah dan susu... Sabar ya dik, bapak kita masih sibuk mencari rongsokan bekas makan minum mereka yang dapat ditukar...

Baca Selengkapnya - ADIK

BIAR

  benar - benar tlah menikam ulu hati.. luar biasa sakitnya perih... tak mampu meronta lagi dan kau hanya tertawaiku. rinduku tak dapat lagi terselamatkan terkubur bersama pilu jiwaku derai pun tlah habis terkuras kau... bersoraklah !!biarkan...

Baca Selengkapnya - BIAR

ASING

PAKU KELU TERBALUT PILU SERUAK TANGIS MERAJA HARI BOSAN MASA LALUI SUNYI HARAP HADIR PADA RAMAI YANG INGIN HATI DAMAI PADA RUANG PENAT SEGALANYA JADI MAMPAT BERSAMA RASA SENDIRI HIRUK PIKUK RASA SUNYI PADA BATAS SUKA SELANGKAH BENCI MENAMBAH...

Baca Selengkapnya - ASING

Selamat Tinggal

biarlah tetap bisu dinding2 itu  yang lindungi jiwa penuh rasa, penuh tanya  miliki dia sesukamu biarkan rapuh yang menemani kelu  dan biarkan berserak beling duka  cukup...  dan terima kasih atas cinta yang kau...

Baca Selengkapnya - Selamat Tinggal

Pada Jaya

Dan ketika mentari enggan kembali Seluruh semesta menggigil Tak sanggup ucap memanggil Saat puncak menyapa bersama kabut Rimbun alang merapat harap bersambut Bebatuan tertegun Pesona di panorama nan angg...

Baca Selengkapnya - Pada Jaya

Daftar Isi

...

Rasaku

  Kau tahu...?? Ketika awan minggir  dan mempersilahkan cayamu menembus bumi Sabana itu terlihat segar menghijau Menawarkan berjuta damai pada semua penghuni Dan di sana tak ku temui dusta Tidak juga kata - kata manis...

Baca Selengkapnya - Rasaku

HAMPIR

Kuasanya kau hari ini !! Merobek hariku hingga terperi Menancapkan amarah pada terik Meranggas asa tak kuasa Kerontang di pematang Lahirkan segala keluh Alirkan deras peluh Dan tak setetes pun tersisa Kau telan semua kesegarannya Akhirnya...

Baca Selengkapnya - HAMPIR

BODOH

Di semesta kau sajikan segalanya Kucicipi.. Dan kurasakan NIKMAT !!! Hingga teracuni seluruh darah Yang hingga saat ini bisa buatku marah Terkadang aku berpikir siapa yang penipu Kau.. Aku.. Dia.. Dan ternyata aku terlalu dungu...

Baca Selengkapnya - BODOH

Kepada-Nya

  Pada awan yang menatap enggan Kotoran langit yang masih lepas menjerit Terpaku di penghujung masa yang tlah menua Rabun di depan kala yang kan menyapa Desah nafas semakin merapuh Tersengal dikejar ajal Dan Dia tak akan pernah pergi Kebodohan...

Baca Selengkapnya - Kepada-Nya