Sudah bosan aku berteman dengan pilu
Masaku mendekap suka
Kubiarkan lara yang manja meronta
Jika mampu ku putar kala
Dan menyeret almanak tuk tetapkan kapan ada sua
Kubur saja kecewa
Enyahkan duri yang lahirkan luka
Dan selalu semesta bertanya
Mengapa...??
Jangan kau kira bahagia mau bersahabat
Semua tersekat mengumpat
Mata-mata yang bertanya curiga
Bibir-bibir yang bertutur manis sinis
Aku hanya ikuti setapak yang telah dibuat oleh Tuhanku
Dan jika salah, tak perlu telunjuk itu di antara dua mataku
Terserah apa kata topeng-topeng dengan banyak ekspresi itu
Mungkin juga sama brengseknya denganku
Bedanya...
Mereka pengecut!!
Dan aku satria!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar